berikut sekilas penjelasannya :
Spoiler for independent:
band Indie merupakan band yang beridealis dengan karakter musikalitas dan menghasilkan sesuatu yang baru berdasarkan eksperimennya tanpa mengikuti trend, sekaligus mereka melakukan aktivitas band secara mandiri, seperti menitipkan demo ke radio, mencari gigs hingga memproduksi album. Apalagi pegenalan dan penjualan karya sudah dapat dilakukan melalui teknologi internet.
Seiring jaman, tidak salah kalau mereka mendapatkan akses yang mudah untuk mendukung aktivitas band indie itu sendiri. Kebutuhan kepada seseorang yang dipercayai untuk mengurusi band, banyaknya telah menjadi kebutuhan band indie (mandiri). Selain itu kertertarikan Indie maupun Major Label pun akan bersikap mengikuti keadaan idealisme band itu sendiri yang dilihat dari karya, budaya dan massa.
Suatu pekerjaan rumah untuk penggemar mereka adalah mengenalkan dan mengenalkan karya mereka. Ini lebih efektif dan mungkin akan menarik industri, baik Indie ataupun Major Label. Perlahan budaya akan berubah untuk menikmati karya-karya dari musisi kritis dengan keidealisan karyanya. Dalam kenyataannya bentukan Label yang dikatakan Major mempertimbangkan pasar yang luas. Hanya saja mereka tidak berani untuk berbuat lebih banyak pada budaya musik yang berkualitas dengan alasan budaya itu sendiri telah menjiwai. Sebaliknya, hal ini adalah Indie Label yang berjasa besar. Sebuah harga yang harus mahal untuk karya musikalitas yang berkualitas, bukan karya yang terlahir karena mengikuti trend, tuntutan budaya atau industri musik/hiburan.
Seiring jaman, tidak salah kalau mereka mendapatkan akses yang mudah untuk mendukung aktivitas band indie itu sendiri. Kebutuhan kepada seseorang yang dipercayai untuk mengurusi band, banyaknya telah menjadi kebutuhan band indie (mandiri). Selain itu kertertarikan Indie maupun Major Label pun akan bersikap mengikuti keadaan idealisme band itu sendiri yang dilihat dari karya, budaya dan massa.
Suatu pekerjaan rumah untuk penggemar mereka adalah mengenalkan dan mengenalkan karya mereka. Ini lebih efektif dan mungkin akan menarik industri, baik Indie ataupun Major Label. Perlahan budaya akan berubah untuk menikmati karya-karya dari musisi kritis dengan keidealisan karyanya. Dalam kenyataannya bentukan Label yang dikatakan Major mempertimbangkan pasar yang luas. Hanya saja mereka tidak berani untuk berbuat lebih banyak pada budaya musik yang berkualitas dengan alasan budaya itu sendiri telah menjiwai. Sebaliknya, hal ini adalah Indie Label yang berjasa besar. Sebuah harga yang harus mahal untuk karya musikalitas yang berkualitas, bukan karya yang terlahir karena mengikuti trend, tuntutan budaya atau industri musik/hiburan.
byasanya mreka dikenal dengan style yg absurd..
tidak mudah dicerna tp cerdas dalam memainkan musik dan liriknya..
ini lah cermin musik bangsa yang berkualitas..
10.
smpet jd raja pensi di Jakarta..waktu itu ane balik dari sby dan ga ngerti apa2an sm band ini, trus gw ikut2an pensi gt(alay detected), dan waktu band itu naik panggung, gw lgsg trpaku..krn di tempat itu diantara beribu2 org cm gw doang yang ga joget upstairs...
best song: disco darurat
9.
aga2 musik dugem..lebih maenin synth gt lah..but not PWG!
best song: translove
8.
duo suami istri nihh..mantep gan musiknyee
best song: better for us never
7.
musiknye lebih ngeRawkk.. sjenis the Vines gt
best song: horse
6.
jebolan LA lights indipest gan! mantep bgt sumpah
best song: merah
5.
musik2nya kelam gan..gelaap..tp klo didengerin terus sangat menyentuh gan..try: desember..pas bgt bwt ujan2 ky gni
best song: kenakalan remaja di era informatika
4.
klo ga salah swami istri jg gan!duo gitar bass yg sangat keren..
aga harus liat live nya!
best song: when you love someone
3.
musiknya kaya maliq dessential ato RAN..kaka2 kelas gw wkt sma nih..
hahahaha..
best song: biarlah
2.
White Shoes & The Couples Company adalah sebuah band kecil yang sedikit dipengaruhi oleh semangat akustik para musisi classic jazz di tahun 30-an. Dengan classic strings arrangement yang dibubuhi sedikit retro disco, easy listening accoustic ballads & sedikit sentuhan nada dari keyboard mainan anak-anak keluaran akhir 70-an.
AWAL TERBENTUK
Agustus 2002, di sebuah kampus kesenian di bilangan Jakarta Pusat. Dua orang mahasiswa Seni Rupa, Aprilia Apsari (Sari) & Yusmario Farabi (Rio) yang sedang menjalin hubungan asmara, memutuskan untuk membuat sebuah grup musik dengan mengajak teman dekat satu fakultas mereka yang bernama Saleh. Maka terbentuklah formasi pertama grup musik White Shoes & The Couples Company. Sari pada posisi vokal & violin, Rio pada posisi gitar rhythm, serta Saleh pada posisi gitar melodi. Dengan formasi awal ini mereka bertiga tampil pertama kali pada sebuah acara kampus. Namun tampil hanya bertiga bukanlah rencana pertama, karena dari awal sebenarnya Sari & Rio ingin sekali mengajak sepasang suami istri dari fakultas musik, Ricky Surya Virgana (Ricky) & Mela. Tetapi karena sedang sibuk mengajar dan mengisi beberapa orchestra, mereka tak dapat ditemui. Selang beberapa bulan, mulailah sepasang suami istri tersebut bergabung dalam White Shoes & The Couples Company, Ricky pada posisi bass & cello serta Mela pada posisi keyboard, piano & viola.
best song=windu defrina
1.
yeahh! SORE!! musik yang cerdas dan menyayat hati dengan lirik yang cerdas! yg lebih awesome..gitar dan bass nya kidal smua!
best song: somos libres
Sore hari adalah waktu yang paling indah untuk mendengarkan musik, di mana lembayung merah di angkasa mampu menggugah setiap sudut gelap batin manusia yang terkalahkan oleh waktu dan memancarkan sinar terang alami di kala hati sedang berharap. Bisa dikatakan bahwa sore hari adalah saat di mana kita melepaskan segala beban yang ada di benak, dan mulai berinteraksi dengan pada yang ada dalam ketenangan jiwa.
Dalam album pertamanya yang berjudul Centralismo, yang dirilis oleh Aksara Records, dapat didengar bahwa SORE adalah sebuah band yang unik, di mana selain kelima personilnya semua bernyanyi (dalam arti vokal utama tentunya), masing-masing personilnya juga memiliki karakter yang berbeda, dan ini dapat dilihat dari cara penulisan lagu yang ada. Seperti dalam lagu Lihat, single pertama dari Centralismo, yang ditulis oleh Ade Firza, Ramondo Gascaro, dan Gusti Pramudya. Ketiga ide personil ini bersatu, dan membentuk suatu karakter baru dengan gaya rock jazz retro, dan sentuhan harmonisasi yang bagus. Lain lagi dengan lagu Aku, lagu terakhir dalam album ini. Lagu ini ditulis oleh Reza Dwiputranto, dan hanya dua personil saja yang terlibat dalam proses rekamannya. Jadi, bisa dikatakan juga bahwa SORE adalah sebuah band yang tidak terikat pada norma-norma, tapi memberikan kebebasan kepada masing-masing personil dengan karakter sendiri yang bertanggung jawab. The Jakarta Post menyebut SORE sebagai �the best working band in Jakarta and certainly the most interesting� (The Jakarta Post, October 9, 2005).
ZE�BAND
AWAN GARNIDA - Vocals & Bass Guitars
ADE FIRZA PALOH - Vocals & Guitars
GUSTI PRAMUDYA - Drums, Acoustic Guitar & Vocals
REZA DWI PUTRANTO - Vocals & Guitars
RAMONDO GASCARO - Keyboard, Piano, & Vocals
tapi dibalik semua itu inilah band yg berjasa memelopori musik indi indonesia:
PURE SATURDAY!
well its your choice ! banyak juga yang bilang musik indi tu aneh dan ga jelas..tp itu smua kmbali ke slera masing2..Spoiler for The Upstairs:
smpet jd raja pensi di Jakarta..waktu itu ane balik dari sby dan ga ngerti apa2an sm band ini, trus gw ikut2an pensi gt(alay detected), dan waktu band itu naik panggung, gw lgsg trpaku..krn di tempat itu diantara beribu2 org cm gw doang yang ga joget upstairs...
best song: disco darurat
9.
Spoiler for rock n roll mafia:
aga2 musik dugem..lebih maenin synth gt lah..but not PWG!
best song: translove
8.
Spoiler for santamonica:
duo suami istri nihh..mantep gan musiknyee
best song: better for us never
7.
Spoiler for the sigit:
musiknye lebih ngeRawkk.. sjenis the Vines gt
best song: horse
6.
Spoiler for monkey to millionaire:
jebolan LA lights indipest gan! mantep bgt sumpah
best song: merah
5.
Spoiler for efek rumah kaca:
musik2nya kelam gan..gelaap..tp klo didengerin terus sangat menyentuh gan..try: desember..pas bgt bwt ujan2 ky gni
best song: kenakalan remaja di era informatika
4.
Spoiler for endah n rhesa:
klo ga salah swami istri jg gan!duo gitar bass yg sangat keren..
aga harus liat live nya!
best song: when you love someone
3.
Spoiler for soulvibe:
musiknya kaya maliq dessential ato RAN..kaka2 kelas gw wkt sma nih..
hahahaha..
best song: biarlah
2.
Spoiler for nomer 2:
White Shoes & The Couples Company adalah sebuah band kecil yang sedikit dipengaruhi oleh semangat akustik para musisi classic jazz di tahun 30-an. Dengan classic strings arrangement yang dibubuhi sedikit retro disco, easy listening accoustic ballads & sedikit sentuhan nada dari keyboard mainan anak-anak keluaran akhir 70-an.
AWAL TERBENTUK
Agustus 2002, di sebuah kampus kesenian di bilangan Jakarta Pusat. Dua orang mahasiswa Seni Rupa, Aprilia Apsari (Sari) & Yusmario Farabi (Rio) yang sedang menjalin hubungan asmara, memutuskan untuk membuat sebuah grup musik dengan mengajak teman dekat satu fakultas mereka yang bernama Saleh. Maka terbentuklah formasi pertama grup musik White Shoes & The Couples Company. Sari pada posisi vokal & violin, Rio pada posisi gitar rhythm, serta Saleh pada posisi gitar melodi. Dengan formasi awal ini mereka bertiga tampil pertama kali pada sebuah acara kampus. Namun tampil hanya bertiga bukanlah rencana pertama, karena dari awal sebenarnya Sari & Rio ingin sekali mengajak sepasang suami istri dari fakultas musik, Ricky Surya Virgana (Ricky) & Mela. Tetapi karena sedang sibuk mengajar dan mengisi beberapa orchestra, mereka tak dapat ditemui. Selang beberapa bulan, mulailah sepasang suami istri tersebut bergabung dalam White Shoes & The Couples Company, Ricky pada posisi bass & cello serta Mela pada posisi keyboard, piano & viola.
best song=windu defrina
1.
Spoiler for juaranya gan:
yeahh! SORE!! musik yang cerdas dan menyayat hati dengan lirik yang cerdas! yg lebih awesome..gitar dan bass nya kidal smua!
best song: somos libres
Spoiler for skilas inpoh:
Sore hari adalah waktu yang paling indah untuk mendengarkan musik, di mana lembayung merah di angkasa mampu menggugah setiap sudut gelap batin manusia yang terkalahkan oleh waktu dan memancarkan sinar terang alami di kala hati sedang berharap. Bisa dikatakan bahwa sore hari adalah saat di mana kita melepaskan segala beban yang ada di benak, dan mulai berinteraksi dengan pada yang ada dalam ketenangan jiwa.
Dalam album pertamanya yang berjudul Centralismo, yang dirilis oleh Aksara Records, dapat didengar bahwa SORE adalah sebuah band yang unik, di mana selain kelima personilnya semua bernyanyi (dalam arti vokal utama tentunya), masing-masing personilnya juga memiliki karakter yang berbeda, dan ini dapat dilihat dari cara penulisan lagu yang ada. Seperti dalam lagu Lihat, single pertama dari Centralismo, yang ditulis oleh Ade Firza, Ramondo Gascaro, dan Gusti Pramudya. Ketiga ide personil ini bersatu, dan membentuk suatu karakter baru dengan gaya rock jazz retro, dan sentuhan harmonisasi yang bagus. Lain lagi dengan lagu Aku, lagu terakhir dalam album ini. Lagu ini ditulis oleh Reza Dwiputranto, dan hanya dua personil saja yang terlibat dalam proses rekamannya. Jadi, bisa dikatakan juga bahwa SORE adalah sebuah band yang tidak terikat pada norma-norma, tapi memberikan kebebasan kepada masing-masing personil dengan karakter sendiri yang bertanggung jawab. The Jakarta Post menyebut SORE sebagai �the best working band in Jakarta and certainly the most interesting� (The Jakarta Post, October 9, 2005).
ZE�BAND
AWAN GARNIDA - Vocals & Bass Guitars
ADE FIRZA PALOH - Vocals & Guitars
GUSTI PRAMUDYA - Drums, Acoustic Guitar & Vocals
REZA DWI PUTRANTO - Vocals & Guitars
RAMONDO GASCARO - Keyboard, Piano, & Vocals
tapi dibalik semua itu inilah band yg berjasa memelopori musik indi indonesia:
Spoiler for give applause for:
PURE SATURDAY!
Spoiler for info:
maap ya gan klo band paporitnye blm masuk chart.. tambahan lagi..band2 diatas rata2 sudah tour ke berbagai negara di dunia!
dan bisa saja mereka lebih trkenal di luar dpd di indonesia!
0 komentar:
Posting Komentar